Pengalaman dengan metode diskusi – sebuah kesaksian

Di dalam pelayanan kami selalu mencari bahan-bahan baru untuk ditambahkan dalam sumber koleksi yang dapat membantu pengabaran Injil kami menjadi lebih efektif. Baru-baru ini, Christine membagikan beberapa paket kartu kecil (saya tidak tahu namanya apa) kepada saya untuk digunakan didalam beberapa grup yang berbeda. Saya sudah menggunakan beberapa dari pertanyaan ini didalam pendalaman Alkitab saya, tetapi saya selalu ingin mencari cara yang lebih kreatif untuk membuat pendalaman Alkitab lebih hidup dan mudah dipimpin.

Pertama kali saya menggunakannya adalah bersama dua orang yang ingin tahu tentang Alkitab dan kami mempelajari kitab Injil. Setelah selesai membaca satu cerita, saya menaruh kartu-kartu tersebut pada posisi tertutup dan kami mengambil satu persatu kartu tersebut sampai seseorang mengambil kartu dengan nomor 1. Pada saat itu, mereka mengajukan pertanyaannya dan kami masing-masing bergiliran menjawab. Inilah hal yang saya dapatkan:

  1. Kartu-kartu tersebut memberikan transisi yang lancar dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Siapa yang mendapat kartu no 1 membacanya. Setelah sesaat, saya berkata, siapa yang memiliki nomor 2 dan seterusnya. Bagi yang mengajukan pertanyaan biasanya menjawab pertanyaan itu terakhir.
  2. Semua orang ikut memberikan kontribusi.
  3. Tidak ada tekanan untuk menjadi pemimpin.
  4. Masing-masing orang bisa dengan mudah mempertanggungjawabkan bagaimana mereka akan menjalankan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari (mengaplikasikan dalam kehidupan).
  5. Mengalir dengan mudah masuk dalam waktu doa bersama dan bagaimana kami akan saling mendoakan satu sama lainnya di minggu yang akan datang.

Saya juga menggunakan kartu-kartu ini didalam satu kelompok besar persekutuan wanita dalam sebuah retret.  Kami sedang mendiskusikan kitab Kolose, dan saya ingin agar semua orang memiliki giliran berbagi mengenai suatu bagian Alkitab daripada memakai metode pengajaran satu arah yang tradisional. Saya memilih beberapa orang secara acak untuk mengambil sebuah kartu. Daripada mengatakan “didalam cerita ini” kami mengantikannya dengan “didalam bagian Alkitab ini” tetapi pertanyaan-pertanyaan yang lain tetap sama. Ini yang saya temukan:

  1. Kartu-kartu ini sekali lagi membantu kelancaran diskusi. Menariknya, saya menemukan orang-orang yang mau menjawab terlebih dahulu dan kemudian bertanya kepada yang lain untuk menambahkan masukan.
  2. Karena ini adalah grup yang besar, tidak semua menjawab tetapi kebanyakan menjawab setiap pertanyaan.
  3. Mereka menemukan bahwa pertanyaan dalam kartu-kartu ini menarik untuk ditanyakan dan dibaca… seperti sebuah permainan.
  4. Dengan mudah mendorong langkah-langkah praktis dan kepada siapa mereka akan membagikannya.

Kami kemudian dibagi dalam grup yang lebih kecil untuk berdoa satu sama lainnya dan mendoakan rencana praktis dan komitment masing-masing dan seterusnya.

Baik dalam kelompok kecil dan besar, diskusi menjadi hidup dan semua orang turut berkontribusi. Saya terus menggunakannya didalam kelompok orang-orang yang ingin tahu tentang Kekristenan. Hal positif lainnya, kartu-kartu ini mudah untuk disimpan didalam tas maupun dompet dan dikeluarkan pada saat diperlukan. Saya juga menyukai kemudahannya untuk bisa dibagikan kepada orang lain.

Kesaksian diatas ini dibagikan atas seijin AE.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *